April 23, 2008

Pengendalian Miniatur Lift dengan Sistem Digital PLC

Dapat Mengatur Kecepatan Gerak pada Tiap Lantai
Membuat aplikasi miniatur lift saat ini memang sudah banyak. Namun, tidak semuanya punya kemampuan mengatur kecepatan. Tony Novianto, mahasiswa asal UK Petra, mencoba menerapkan pada alat buatannya.

Aplikasi miniatur lift ini memiliki postur yang tidak seberapa besar dengan volume 0,5x0,5x2 meter kubik. Bobot totalnya sekitar dua kilogram. Sebagian besar rangka lift tersebut terbuat dari bahan besi dan stainless. Di dalam benda itu, ada berbagai perangkat keras untuk mengatur kerjanya.

Miniatur lift tersebut memiliki tiga ruang pokok yang berisi beberapa hardware inti. Yang pertama, ada di bagian belakang. Di situ, terdapat PLC, inverter atau AVR VSD (variable speed drive), dan MCB.

PLC (program logic control) adalah otak dari alat tersebut. Alat itu berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi cara kerja lift tersebut. Sedangkan inverter atau AVR berfungsi untuk mengatur kecepatan. Sehingga, cepat lambatnya lift untuk naik turun lantai dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Lift tersebut hanya memakan waktu sekitar tujuh detik untuk menuju ke lantai teratas (dengan asumsi percobaan lima lantai). MCB berguna untuk mengaktifkan dan menghentikan alat-alat itu.

Bagian tengah miniatur lift pun tidak luput dari beberapa hardware. Di situ, terdapat motor AC dan DC yang disertai rantai besar dan kecil. Motor DC dan rantai kecil berguna membantu membuka pintu lift. Sedangkan motor AC tiga phase dengan rantai besar berguna menaik dan menurunkan lift.

Ruang terakhir berada pada sangkar atau kamar lift. Di situ, terdapat banyak limit switch. Antara lain, dua limit switch untuk membuka dan menutup pintu. Dua limit switch safety yang terletak di sisi-sisi pintu. Itu berguna untuk sistem keamanan. Jadi, bisa menghindarkan pengguna terjepit pintu lift.

Satu limit switch over load juga terdapat pada ruang lift itu. Sehingga, jika kapasitas penumpang melebihi batas, buzzer akan berbunyi. Bobot dapat diatur sesuai dengan keinginan.

"Biasanya, bobot ini bergantung pada pemberat di lift. Jika pemberatnya 2 kg, kapasitas di dalamnya hingga 4 kg," ujar Tony.

Laju lift di tiap lantai dapat menurun dan berhenti secara otomatis. Hal tersebut disebabkan adanya limit switch slow dan limit switch pemberhenti.

Jika lift melalui limit switch slow, lift akan mengurangi kecepatan. Sebab, setelah itu ia akan berhenti di lantai tersebut. Jika lift mengenai limit switch pemberhenti, ia akan berhenti total.

Cara pemakaian miniatur lift itu tidak jauh dengan aplikasi lift pada umumnya. Pengguna bisa memanggil dan memerintahkan lift, baik dari luar maupun dalam. Tony memakan waktu selama lima bulan untuk menyelesaikan karya tersebut. Biaya yang harus dia keluarkan sekitar Rp 8 juta. (dey/kkn)
Tony Novianto
(S1 Teknik Elektro UK Petra)
sumber: www.jawapos.co.id

3 comments:

Anonymous said...

Wah..... bagus....bagus.... Ton....
Gak sia2 pengorbananmu selama ini.
Dah sampe ngelembur2 gak tidur di campus trs....
TUHAN YESUS SELALU MENYERTAI SETIAP LANGKAHMU.

SUKSES YA DI MASA DEPAN

GOD BLESS YOU FOREVER

Anonymous said...

Linda Said.....

Luar biasa...2 acungan jempol tidak cukup...ccckkkkk
Ini baru penelitian
Sukses selalu untuk karir anda
Tuhan Yesus memberkati

jurex said...

saya sedang menyelesaikan tugas akhir "simulasi koordinasi pengendalian 3 buah lift dengan sistem digital PLC"
PLC yang banda gunakan apa? terus bagaimana menurut anda tugas akhir saya?