April 29, 2008

Inno-Q Type : TD17-ES Series

Sistem Antrian Elektronik Yang Pintar


 Seperti kita ketahui hasil akhir dari suatu pelayanan yang buruk dan customer yang tidak puas adalah kehilangan profit.

Setiap customer selalu ingin mendapatkan pelayanan dan perhatian yang maksimal dengan waktu yang minimal.

Costomer service ( petugas loket ) adalah orang yang diharapkan ramah dan berdedikasi, tidak tergantung jumlah costumer yang akan dilayaninya. Tetapi customer yang membludak dan berdesak-desakan di depan loket menjadi tidak sabar dan frustasi menimbulkan suasana penuh ketegangan dan stress. Ini mengakibatkan petugas loket menjadi terburu-buru dan rentan terhadap keteledoran dan kualitas perkerjaan menjadi seadanya. Kondisi ini mengakibatkan pelayanan yang buruk dan kehilangan customer.

Dengan Inno-Q, customer tidak lagi harus menunggu dilayani dengan cara berdiri, dan berdesak-desakan. Setelah mendapatkan tiket antrian, customer bebas menentukan mau menunggu dimana dan melakukan apa. Begitu loket kosong, petugas loket akan melakukan panggilan ke nomer antrian yang akan dilayani, nomor yang dipanggil akan didisplaykan dan terlihat oleh costumer, dibantu dengan mesin pemanggil otomatis (Voice Assistant) panggilan akan terdengar melalui pengeras suara. Customer akan menuju loket yang memanggil. Customer akan selalu dapat menjaga privacy-nya (kebebasan pribadinya ) baik saat menunggu maupun saat dilayani. Ini akan menciptakan kepuasan pada customer dan membuat mereka tetap loyal pada perusahaan anda.

Dengan Inno-Q anda dapat meng-optimalkan resource anda. Software Inno-Q Manager ( Option ) akan selalu merekam setiap proses antrian seperti waktu rata-rata menunggu (waiting time) dan waktu rata-rata dilayani (serving time). Ini membuat anda dapat melakukan evaluasi dan perencanan dengan mudah dan cepat.



Features

  • Display Elektronik mempunyai tinggi digit/angka 17 cm. Sehingga mudah dan jelas terbaca sampai jarak 100 meter.
  • Mampu menangani sampai 4 jenis layanan ( Teller, Customer Service, Kliring dan Kasir ). Masing-masing dengan nomer antrian yang terpisah.
  • Mempunyai fitur tanggal dan jam, dan no. antrian otomotis menjadi 000 pada hari berikutnya
  • Pada tiket dapat dicetak identitas perusahaan dan jumlah pelanggan yang belum dilayani.
  • Pada ticket dispenser ( alat pencetak nomer antrian ) terdapat display no. antrian yang akan dicetak.
  • Mempunyai fitur Voice Announcer (Selain dengan Bel dan display elektronik, nomer antrian dipanggil dengan suara - Option)
  • Sistem modular, dengan mudah di upgrade ( misalnya dari 4 loket menjadi 8 loket )
  • Perkabelan menggunakan sitem RS-485 ( hanya menggunakan satu kabel dan sistem konektor )
  • Menggunakan teknologi LED Super Bright (mempunyai kecerahan yang sangat tinggi).

Benefits

  • Menurunkan waktu tunggu dari pelanggan yang mengantri.
  • Meningkatkan taraf layanan customer.
  • Mengoptimalkan sistem antrian.
  • Meningkatkan produktifitas dan moti-vasi karyawan untuk mencapai target kepuasan customer
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
  • Menjaga citra profesional perusahaan.

Pengenalan Fungsi Masing-Masing Modul Inno-Q


Controller Unit
 Controller Unit.
Jantung dari sistem antrian. Fungsi utamanya: mengkoordinasi dan meng-kontrol semua device ( ticket dispenser, call operation button, master unit, info board, customer display dan announcer system ). Controller Unit dilengkapi dengan RTC ( Real Time Clock ) untuk mengitung jam, hari ,bulan dan tahun. Controller Unit juga dilengkapi LCD 2 X 16 Karakter yang menampilkan waktu, no antrian yang sedang dipanggil dan jumlah antrian yang sedang menunggu untuk dilayani.


Ticket Dispenser
 Ticket Dispenser.
Berfungsi mengeluarkan tiket yang berisi no. antrian, ,jenis layanan, waktu, logo perusahaan, advertising, dll. Dilengkapi dengan display 7 segment yang menunjukkan no. antrian 3 digit (atau bisa juga berisi informasi mengenai jumlah total customer yang sedang menunggu untuk dilayani) dan mampu menangani sampai dengan 4 jenis layanan ( tergantung pesanan ), masing-masing layanan mempunyai no. urut antrian dan display yang terpisah. Ticket dispenser menggunakan standar kertas thermal (thermal paper) 58mm, printer thermal dengan fasilitas auto cutting. Printer jenis dot matrix , jumlah layanan, informasi yang terdapat di display Ticket Dispenser dan informasi yang terdapat pada ticket dapat dipesan khusus.


Call Operation Button
 Call Operation Button.
Tombol yang dipasang di masing - masing loket agar operator/ petugas loket dapat melakukan panggilan ke pelanggan. Terdapat informasi nomor antrian berapa yang dipanggil dan jumlah total customer yang belum dilayani (mengantri ). Call Operation Button mempunyai tombol “Call” untuk memanggil customer yang akan dilayani, tombol “Skip” untuk melewati no antrian customer yang tidak datang dan menyimpan nomer tersebut di Controller Unit , tombol “Recall” untuk memanggil ulang customer yang dilewati (“skip” ) pada saat pertama dipanggil dan tombol “Close” untuk menutup loket.

Info Board
 Info Board.
Display LED 1 Baris ( tinggi karakter 17 cm, bisa dilihat dari jarak 100 m) di ruang tunggu yang berisi informasi no. antrian dan no. loket . Pada waktu proses pemanggilan, display akan berkedip. Dan pada waktu semua loket penuh, display menampilkan informasi no. antrian dan no. loket yang terakhir dipanggil. Disain yang lain misalnya tinggi karakter, warna angka ( bisa hijau, kuning, biru atau putih kebiruan ), jumlah baris, jumlah digit pada loket dan no. antrian dan label/text yang harus dicetak pada display dapat dipesan khusus.

Customer Display
 Customer Display.
Display LED 1 Baris ( tinggi digit 11 cm, bisa dilihat dari jarak 60 m) dipasang di loket yang berisi informasi no. antrian yang dipanggil . Disain yang lain misalnya tinggi karakter, warna angka ( bisa hijau, kuning, biru atau putih kebiruan ), informasi lain ( misalnya ditambah no. loket ) pada display dapat dipesan khusus.

Auxiliary Display
 Auxiliary Display.
Display LED 1 Baris ( tinggi karakter 17cm, bisa dilihat dari jarak 100 m) dapat ditempatkan di lobby atau ruang tunggu yang berisi informasi waktu tunggu rata-rata (menit) dan total jumlah customer yang sedang menunggu untuk dilayani (mengantri). Disain yang lain misalnya tinggi karakter, warna angka ( bisa hijau, kuning, biru atau putih kebiruan ), informasi lain ( misalnya ditambah jumlah loket yang aktif) pada display dapat dipesan khusus.


Announcer System
 Announcer System .
Berfungsi membunyikan bel/nada dan memberikan informasi isi dari customer info board dalam bentuk suara ( module software text to speech ) pada saat proses pemanggilan. Suara direkam secara digital dan secara otomatis akan di-play lagi sesuai informasi Info Board. Nada yang dikeluarkan annoncer system dapat diprogram dan berbeda untuk masing-masing jenis layanan.

Inno-Q Manager
 Inno-Q Manager .
Inno-Q Manager dapat diinstalasi pada suatu komputer. Aplikasi ini berbasis Windows (Win9X, WinMe dan WinXP). Komputer yang terpasang software Inno-Q Manager harus tersambung ke Controller Unit melalui port serial. Software Inno-Q Manager akan mengambil seluruh data antrian dari Controller unit ,mengolahnya dan membuat report dalam bentuk grafik/tabel. Report bisa berisi :
-Jumlah dan distribusi customer per masing-masing layanan
-Customer yang dilayani dan customer yang batal mengantri atau tidak terlayani.
-Waktu tunggu rata-rata.
-Kinerja dari petugas loket (teller/customer service)
-Lama waktu pelayanan customer (serving time)
-Beban masing-masing loket dan panjang antrian

Contoh Konfigurasi Sistem Antrian Elektronik Inno-Q



Info Board

 Info Board Multi Window.
Display LED 1 Baris ( tinggi karakter 11 cm, bisa dilihat dari jarak 60 m) di ruang tunggu yang berisi informasi no. antrian dan no. loket . Pada waktu proses pemanggilan, display akan berkedip, bel ding-dong berbunyi dan Voice Announcer akan melakukan pemanggilan dengan suara ( untuk jenis NPR11-S-VA atau NPR11-M-VA). Dan pada waktu semua loket penuh, display menampilkan informasi no. antrian dan no. loket yang terakhir dipanggil.


Customer Display
 Info Board Single Window.
Display LED 1 Baris ( tinggi karakter 11 cm, bisa dilihat dari jarak 60 m) di ruang tunggu yang berisi informasi no. antrian. Pada waktu proses pemanggilan, display akan berkedip, bel ding-dong berbunyi dan Voice Announcer akan melakukan pemanggilan dengan suara ( untuk jenis NPR11-S-VA atau NPR11-M-VA). Dan pada waktu semua loket penuh, display menampilkan informasi no. antrian yang terakhir dipanggil.


Call Operation Remote
 Call Operation Remote .
Remote yang dipegang oleh masing - masing petugas loket agar operator/ petugas loket dapat melakukan panggilan ke pelanggan. Call Operation Remote mempunyai tombol “Call” untuk memanggil customer yang akan dilayani





Ticket
 Ticket .
Ticket merupakan nomor antrian yang sudah disediakan. Pada saat customer datang, dia langsung mengambil nomor antrian dan menunggu nomornya dipanggil oleh petugas loket. Begitu customer dipanggil dan dilayani oleh petugas loket, maka customer menyerahkan nomor antrian yang dipegangnya.




Contoh Konfigurasi Inno-Q,Type NPR11 Series

Konfigurasi 1 Loket

Konfigurasi banyak Loket



[+/-] Selengkapnya...

April 23, 2008

Pengendalian Miniatur Lift dengan Sistem Digital PLC

Dapat Mengatur Kecepatan Gerak pada Tiap Lantai
Membuat aplikasi miniatur lift saat ini memang sudah banyak. Namun, tidak semuanya punya kemampuan mengatur kecepatan. Tony Novianto, mahasiswa asal UK Petra, mencoba menerapkan pada alat buatannya.

Aplikasi miniatur lift ini memiliki postur yang tidak seberapa besar dengan volume 0,5x0,5x2 meter kubik. Bobot totalnya sekitar dua kilogram. Sebagian besar rangka lift tersebut terbuat dari bahan besi dan stainless. Di dalam benda itu, ada berbagai perangkat keras untuk mengatur kerjanya.

Miniatur lift tersebut memiliki tiga ruang pokok yang berisi beberapa hardware inti. Yang pertama, ada di bagian belakang. Di situ, terdapat PLC, inverter atau AVR VSD (variable speed drive), dan MCB.

PLC (program logic control) adalah otak dari alat tersebut. Alat itu berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi cara kerja lift tersebut. Sedangkan inverter atau AVR berfungsi untuk mengatur kecepatan. Sehingga, cepat lambatnya lift untuk naik turun lantai dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Lift tersebut hanya memakan waktu sekitar tujuh detik untuk menuju ke lantai teratas (dengan asumsi percobaan lima lantai). MCB berguna untuk mengaktifkan dan menghentikan alat-alat itu.

Bagian tengah miniatur lift pun tidak luput dari beberapa hardware. Di situ, terdapat motor AC dan DC yang disertai rantai besar dan kecil. Motor DC dan rantai kecil berguna membantu membuka pintu lift. Sedangkan motor AC tiga phase dengan rantai besar berguna menaik dan menurunkan lift.

Ruang terakhir berada pada sangkar atau kamar lift. Di situ, terdapat banyak limit switch. Antara lain, dua limit switch untuk membuka dan menutup pintu. Dua limit switch safety yang terletak di sisi-sisi pintu. Itu berguna untuk sistem keamanan. Jadi, bisa menghindarkan pengguna terjepit pintu lift.

Satu limit switch over load juga terdapat pada ruang lift itu. Sehingga, jika kapasitas penumpang melebihi batas, buzzer akan berbunyi. Bobot dapat diatur sesuai dengan keinginan.

"Biasanya, bobot ini bergantung pada pemberat di lift. Jika pemberatnya 2 kg, kapasitas di dalamnya hingga 4 kg," ujar Tony.

Laju lift di tiap lantai dapat menurun dan berhenti secara otomatis. Hal tersebut disebabkan adanya limit switch slow dan limit switch pemberhenti.

Jika lift melalui limit switch slow, lift akan mengurangi kecepatan. Sebab, setelah itu ia akan berhenti di lantai tersebut. Jika lift mengenai limit switch pemberhenti, ia akan berhenti total.

Cara pemakaian miniatur lift itu tidak jauh dengan aplikasi lift pada umumnya. Pengguna bisa memanggil dan memerintahkan lift, baik dari luar maupun dalam. Tony memakan waktu selama lima bulan untuk menyelesaikan karya tersebut. Biaya yang harus dia keluarkan sekitar Rp 8 juta. (dey/kkn)
Tony Novianto
(S1 Teknik Elektro UK Petra)
sumber: www.jawapos.co.id

[+/-] Selengkapnya...

April 18, 2008

Upgrade Control System Gathering Station

Gathering station ini adalah tempat untuk penampungan sementara minyak-minyak yang sudah diambil dari sumur-sumur minyak, baik itu dari suram maupun dari petapahan & Topaz field.

setelah itu minyak minyak ditampung dalam wash tank dan skimming tank dan kemudian diteruskan ke suction tank. untuk kemudian dikirimkan ke Gathering Station (GS) yang lebih besar lagi di kotabatak.

Tidak banyak yang dilakukan untuk upgrade ini, antara lain kita harus melakukan migrasi kontrol HMI yang lama ke HMI yang baru. HMI lama menggunakan nematron, untuk itu kita mesti tahu addressaddress HMI di nematron.
dari address ini kita bisa pelajari logic dari PLC. setelah berhasil melakukan migrasi di HMI, masalah selanjutnya adalah setting PID.

Kebetulan saat ini menggunakan PID2, fasilitas standard pada PLC quantum modicon.

Agak sedikit berbeda function PID2 ini dengan function PID yang biasa digunakan, terutama pada saat mengeset parameter untuk Konstanta Integral dan Konstanta Differential.
Tampaknya harus dipersiapkan lebih matang sebelum commissioning.
sumber: http://imantri.blogspot.com

[+/-] Selengkapnya...

PLC GE Fanuc Sebagai Pengendali PID

PLC GE FANUC Sebagai Pengendali PID dengan Clamping Manipulated Variable
untuk Mengendalikan Suhu
Oyas Wahyunggoro1, Priyatmadi2, Budi Santoso3
1Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Jl. Grafika 2, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia,
E-mail : oyas@mti.gadjahmada.edu

Abstrak

Penelitian ini mencoba pengendali PID dengan clamping manipulated variable berbasis PLC GE FANUC untuk mengendalikan suhu. Sebagai perangkat keras pengendali digunakan PLC GE FANUC seri 90-20 dengan mikroprosesor 80188. Perangkat lunak yang digunakan adalah Logicmaster 90 dengan sistem operasi DOS. Pada aksi kendalinya, PLC melalui DAC akan mengeluarkan tegangan dengan rentang [-10;10] volt. Sebagai plant adalah lampu AC 100 watt/110 volt, sehingga diperlukan perantara AVR. Sebagai sensor suhu adalah termokopel yang mengeluarkan tegangan. Masukan ADC pada PLC sebagai process variable berupa arus dengan rentang [0;20] mA sehingga diperlukan konverter V-I sebagai perantara. Pertama-tama pengendali PID dioptimasikan dengan metode penyetelan ideal. Hasilnya diamati, kemudian diberi upper clamp dan lower clamp pada keluaran pengendali (manipulated variable). Hasilnya dibandingkan dengan tanpa clamping manipulated variable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLC GE FANUC cukup handal dipakai sebagai pengendali PID untuk mengendalikan suhu. Optimasi pengendali PID dengan metode penyetelan ideal ditambah dengan clamping manipulated variable dapat memperbaiki kinerja pengendali PID karena dapat menghilangkan osilasi dengan settling time yang hampir sama.

KATA KUNCI: PLC GE FANUC, kendali, PID, clamping manipulated variable, metode penyetelan ideal,
suhu

[+/-] Selengkapnya...

April 09, 2008

Membuat file .exe dengan Delphi

Langkah-langkah pembuatan Setup Installation menggunakan Borland Delphi Installshield:

Langkah 1
Untuk membuat setup installation, pilih Start – Programs – Installshield – Express Borland Limited Edition. Sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini:


Langkah 2
Pilih Create a new project…, sehingga muncul keterangan project di bagian kanan.

Langkah 3
Pada Project Name and Location, tentukan letak direktori penyimpanan file setup-nya. Pilih Blank Setup Project pada Project Type-nya. Lalu klik tombol Create.

Langkah 4
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengkonfigurasi setup-nya. Pada tampilan di atas, dibagian kiri adalah menu-menu yang disediakan dalam membuat setup installation, sedangkan di bagian kanan adalah keterangan dari setiap menunya.

Langkah 5
Pada Organize Your Setup, pilih General Information.Sehingga di bagian kanan akan muncul informasi yang harus diisi mengenai project yang anda buat. Isikan Subject, Product Name, Product Version, dan sebagainya seperti di bawah ini:
-Subject = SISTEM INFORMASI PENJUALAN
-Product Name = SISTEM INFORMASI PENJUALAN
-INSTALLDIR = [ProgramFilesFolder]\PENJUALAN\
-DATABASEDIR = [INSTALLDIR]
(anda bisa menambah informasi yang akan diisi seperti Product Version, Product Support, dan lainnya). Untuk INSTALLDIR merupakan tempat direktori penyimpanan ketika nanti project anda akan terinstall di computer. Default-nya adalah [ProgramFilesFolder]\Your Company Name\Default. Anda bisa ganti seperti di atas. Untuk DATABASEDIR merupakan letak penyimpanan database project anda (bila anda menggunakan database dalam project anda dan harus disesuaikan dengan path alias ketika anda buat database. Misal anda meletakkan database dalam satu folder dengan project anda, maka untuk DATABASEDIR anda pilih [INSATLLDIR], tetapi bila terpisah di dalam folder tertentu, anda bisa menambahkan nama foldernya. Contoh : [INSATLLDIR]\database).

Langkah 6
Setelah General Information diisi, lalu pilih Features. Features ini digunakan bila anda perlu menginstal software/tool tambahan ketika penginstalan. Contohnya, ketika anda menggunakan database MySQL di dalam project anda, anda bisa menambahkan feature MySQL karena tidak setiap computer memiliki program MySQL. Untuk membuat feature baru, klik kanan pada Features di bagian tengah jendela, Pilih New Feature. Anda bisa mengganti nama feature-nya. Tetapi bila anda hanya menggunakan Database Desktop untuk membuat database-nya, maka tidak perlu membuat feature baru, karena otomatis dapat dibaca oleh aplikasi anda. Untuk project SISTEM INFORMASI PENJUALAN INI, anda tidak perlu membuat feature baru.

Langkah 7
Setelah Features, selanjutnya pilih Setup Types. Setup Types ini ada 3 (tiga) jenis, yaitu Typical (menginstal semua feature), Minimal (menginstal beberapa feature yang minimal harus diinstal), dan Custom (bisa memilih feature mana saja yang akan diinstal. . Untuk project SISTEM INFORMASI PENJUALAN INI, anda cukup mencentang jenis Typical saja karena tidak menggunakan feature tambahan.

Langkah 8
Lalu pada menu Specify Application Data, Pilih Files untuk memasukkan file-file project anda yang akan di buat setup. Untuk memasukkan file project anda, di jendela bagian kanan atas, pada bagian Feature pilih Always Install, dan pada Source computer’s files, cari letak file executable utama (.EXE) project dan file-file database anda di komputer. (Pada Destination computer’s folder, pilih Destination Computer, klik kanan, pilih Show Predefined Folder – [INSTALLDIR]. Copy file project (file .EXE dan semua file database) anda ke folder [INSTALLDIR] ini (atau bisa juga langsung drag). Misal, untuk project SISTEM INFORMASI PENJUALAN INI yang harus dimasukkan adalah
- PUtama.EXE - Stok.DB
- Customer.DB - Stok.PX
- Customer.PX - Stok.VAL
- Customer.VAL - Transkasi.DB
- Item.DB - Transaksi.PX
- Item.PX - Transaksi.VAL
- Item.VAL
Sedangkan untuk menambahkan file feature tambahan, Pilih Feature-nya terlebih dulu di bagian atas, baru mengcopy file-file-nya seperti langkah sebelumnya. Tetapi untuk project ini anda tidak perlu melakukannya.

Langkah 9
Pada menu Configure the Target System, Pilih Shortcut/Folders untuk membuat shortcut bila project anda nanti diinstal. Tentukan di mana letak shortcut-nya (misal Programs Menu), klik kanan, lalu pilih New Shortcut, anda bisa mengganti nama shortcut-nya. Misal, Penjualan. Pada bagian kanan, pilih feature-nya terlebih dahulu, lalu tentukan target dari shortcut-nya. Anda bisa memilih [INSTALLDIR]\Putama.exe (karena sebelumnya INSTALLDIR merujuk ke folder penyimpanan file project instalasinya). Pada Icon File, anda bisa menentukan icon yang akan digunakan sebagai shortcut dengan mengklik tombol kecil di sebelah kanannya. Pada Working Directory, pilih [INSTALLDIR].

Langkah 10
Pada menu Customize the Setup Appearance, pilih Dialogs untuk menentukan kotak dialog apa saja yang akan ditampilkan pada saat proses instalasi.

Langkah 11
Setelah anda menyelesaikan langkah-langkah di atas, minimal anda sudah bisa membuat file setup untuk project anda. Untuk langkah terakhir, pada menu Prepare for Release, pilih Build Your Release. Dan tentukan jenis besar ukuran penyimpanan file setup-nya. Apakah dalam bentuk CDROM, DVD, atau bisa ditentukan sendiri ukurannya dengan memilih Custom.

Setelah dipilih, lalu klik kanan, pilih Build atau langsung tekan F7. Tunggu sesaat selama proses pembuatan setup installation-nya. Bila tidak ada kesalahan (error) yang tampil, anda bisa langsung mengetes atau menjalankan file setup yang baru anda buat dengan memilih Test Your
Release. Hasil file setup yang baru anda buat tersimpan di dalam direktori Project Name and Location saat anda pertama kali memulai Create a new project

SELAMAT MENCOBA........................!
sumber:http://wanto03.blogspot.com

[+/-] Selengkapnya...